Jurnal Fasilitator Bunsay5

Jurnal Fasilitator – Reading is Fun

Bismillahirrohmanirrohiim..

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Ciyeehh, dungaren aku salam-sama 🀭

Alhamdulillah Level 5 tentang Stimulasi Anak Suka Membaca tuntas sudah. Walaupun lagi-lagi hatiku harus terpotek bin ambyaarrr yarrr yaarrr karena lagi-lagi ada peserta yang gugur dari kelas Bunda Sayang. Tapi nggak apa-apa. Memang dinamikanya selalu begitu. Akan terus selalu ada peserta yang datang dalam kondisi belum sepenuhnya siap untuk belajar. Sehingga akhirnya gugur di tengah jalan. Semoga tidak ada lagi yang berguguran ya.

Inhale….exhale….

Bhaique, mari kita lanjut membahas tentang membaca. Wah, materi level 5 ini benar-benar menyenangkan dan saya banget nih. Karena saya pribadi suka sekali membaca walaupun nggak pinter-pinter juga. Wkwkw. Ya nggak apa-apa. Seperti kata Pak Fachrudin Faiz, “Belajar aja terus. Baca aja terus. Ngerti nggak ngerti bukan urusan kita. Itu urusannya Allah. Tugas kita adalah belajar”. Hhmm, sungguh sebuah wejangan yang melegakan hati dan pikiran 🀭

Di level 5 ini, tantangan yang dihadapi oleh kebanyakan peserta bukanlah membuat anak-anaknya cinta membaca. Melainkan dari diri sendiri untuk istiqomah membaca. Apalagi nih kalau yang demen banget beli buku tapi kadang kewalahan untuk membaca buku tersebut (kayak saya πŸ˜†). Sehingga dalam kesempatan ini saya berbagi tips kepada peserta agar semangat membaca terus membara dan buku-belum-selesai-terbaca-sejak-jaman-jebot bisa terselesaikan. Tips nya sebagai berikut :

1. Pilih salah satu buku yang dirasa ingin dibaca. Kalau sudah dipilih, jangan melirik buku lainnya sebelum buku yang sudah terambil selesai terbaca;

2. Luangkan waktu setiap harinya untuk membaca dan menyelesaikan buku tersebut. Terserah mampu dan luangnya jam berapa dan terserah juga mampunya berapa halaman. Intinya mah jangan sampai melalaikan prioritas lainnya. Nggak perlu ditargetkan. Santai saja;

3. Jika dirasa baru beberapa halaman dibaca, kok rasanya kurang sreg. Itu tandanya jiwa kita belum siap menerima pengetahuan tersebut. Saran saya, letakkan buku itu lagi ke rak buku dan ambil buku lainnya yang dirasa bikin hati menggebu untuk membacanya. Biasanya cara ini ampuh sih di saya;

Udah deh gitu aja. Simple kan? Nggak perlu terburu waktu, nggak perlu ditargetkan. Dibaca aja dengan khidmat. Toh nggak dikejar oleh Ujian Nasional, PR sekolah atau apapun kan? Tapi beda lagi ceritanya kalau memang masih jadi siswa/mahasiswa. Polanya akan berbeda. Namun intinya adalah baca secara rutin setiap hari, jangan ditarget berapa lama dan jumlah halamannya, istiqomahkan. Udah deh selesai. Dengan begitu, insyaa Allah, buku-belum-terbaca-sejak-jaman-jebot bisa selesai.

T10Hari Peserta Bunsay #5 Jatim2

Walaupun ada yang gagal (lagi dan lagi) dari kelas saya, tapi saya tetap senang karena masih banyak peserta yang benar-benar berusaha untuk menyelesaikan tantangan 10 hari. Ada yang konsisten mengerjakan 15 hari berturut-turur. Ada yang konsisten mengerjakan 10 hari berturut-turut. Ada yang merapel juga. Bahkan ada yang telat semenit-dua menit. Tapi nggak apa-apa. Saya tetap mengapresiasi usaha mereka.

Ditengah kesibukan mereka sebagai Ibu Rumah Tangga yang mengurusi anak dan suami dan juga sebagai ibu pekerja baik di ranah domestik ataupun publik, mereka tetap semangat untuk mengerjakan. Bahkan ada nih peserta yang mengerjakan sambil menjaga anak-anaknya yang masuk Rumah sakit. Bahkan si anak yang sedang terbaring di kasur RS juga tetap membaca buku dan berkontribusi dalam tantangan 10 hari.

Maa syaa Allah, memang ya kalau sudah diniatkan. Insyaa Allah ada aja kemudahan yang diberi Allah.

Tetiba kumerasa seperti ustazah hari ini πŸ˜‚

Ya, segitu saja laporan dari saya tentang game level 5 Kelas Bunda Sayang. Salam Literasi

Leave a comment