Judul tulisan ini adalah salah satu pasal di buku Fihi Ma Fihi, Jalaluddin Rumi.
Menurut Rumi, karena keberagaman yang ada di bumi ini dengan berbagai keinginan manusia dalam kehidupan menunjukkan bahwa agama tidak akan pernah hanya satu. Agama akam selalu dua, tiga atau lebih selama di dunia. Agama akan me jadi satu nanti saat sudah di akhirat. Tidak akan ada satupun manusia yang memiliki daya dan upaya untuk menjadikan agama hanya satu saja selain Dia Yang Maha Satu.
Selain itu, Allah menurunkam wahyu yaitu Al-qur’an kepada Rasulullah Muhammad yaitu hanya ayat per ayat. Bukan surah per surah ataupun jus per jus.
Sekalipun tidak ada batasan pada kata-kata, namun setiap kata itu memiliki makna. Oleh karenanya Al-Qur’an diturunkan ayat per ayat. Agar Rasulullah benar-benar dapat mempelajari makna pada tiap katanya. Jika di turunkan langsung satu surah, lenyaplah beliau karena keagunganNya pada tiap wahyu yang turun.
Oleh karenanya Allah menurunkan segala sesuatu sesuai dengan wadahnya berdasarkan kesanggupan kita. Jika segala sesuatu diberikanNya secara berlebih dapat menyamarkan maknanya dan bahkan dapat menjerumuskan.
Sebagai contoh adalah Fir’aun yang memilikk harta berlebih menyebabkan dia jadi sombong akan hartanya dan menganggap diri Tuhan.
Nah, dari tulisan Rumi ini menunjukkan kepada kita bahwa Allah menurunkan rezeki atau apapun kepada kita sesuai dengan takarannya agar kita bisa memaknai dan merasakan rahmatNya. Bukan karena Allah tidak sayang. Tidak. Justru karena Allah sayang makanya diberikan sesuai wadah yang kita punya
Semoga kita selalu menjadi orang yang senantiasa bersyukur. Aammiinn