Bunda Sayang · Uncategorized

Game Level 1 : Bertemu Malam

Hanya membayangkan
Bagaimana jika malam tak pernah hadir?
Karena malam adalah ruang sunyi untuk mengistirahakan jiwa dan raga yang lelah dari keriuhan siang
Memang siang mampu mengistirahatkan
Tapi energinya tak sehebat malam ihwal ‘menina-bobokkan’
Maka bersyukurlah masih dipertemukan malam

Allah SWT berfirman:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَـكُمُ الَّيْلَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ؕ اِنَّ فِيْ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّـقَوْمٍ يَّسْمَعُوْنَ
“Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang-benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.”
(QS. Yunus: Ayat 67)

Saya nggak tau apakah tulisan ini bagian dari laporan komunikasi produktif. Tapi bagi saya pribadi anggap sajalah memang ‘ya’ ini adalah bagian dari komunikasi produktif. Apa hubungannya? Ya karena saya melakukan dialog dengan diri saya sendiri perihal bertemu malam. Mengingat malam adalah selimut lelah yang mengembalikan energi setelah seharian mengembala. Dan saya bersyukur bertemu kembali dengan malam 🙂

Emiria Letfiani,
Surabaya 04 Juni 2017

4/10

Leave a comment